Minggu, 15 November 2015

Pluralisme Sebagai Kekuatan Persatuan


Pluralisme yang merupakan pengertian dari keragaman memang merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia. Semakin banyak keragaman pada bangsa ini, semakin banyak pula budaya dan keindahan yang Indonesia miliki. Tetapi bukan berarti keragaman yang bangsa Indonesia miliki nilai negative dimata masyarakat. Nilai-nilai kearifan pluralisme yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, di mana semangat untuk menghormati orang lain merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat kita. Tanpa sikap saling menghormati rasanya mustahil untuk mendirikan dan membangun cita-cita di atas Indonesia ini.
Memiliki banyak keragaman memang bukan hal yang mudah untuk menyatukannya. Banyak sekali perbedaan yang harus diselaraskan agar terjadi keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah Negara dengan keragaman yang cukup banyak dari Sabang sampai Merauke, dengan keragaman bahasa, budaya, agama, serta suku yang terbagi-bagi di setiap provinsi. Walau tidak mudah menyatukan perbedaan yang ada, namun bangsa Indonesia merupakan bangsa yang selalu menjunjung rasa persatuan dan kesatuan serta menghargai perbedaan yang ada. Itulah mengapa bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, namun menyimpan banyak ragam indah didalamnya.
Dalam menyatukan pluralisme memang harus ada pengorbanan yang dikeluarkan agar tidak terjadi selisih paham dan perdebatan. Saling menghargai dan sikap tenggang rasa harus ditanamkan dari diri kita sendiri sehingga bangsa Indonesia tetap satu tanpa ada perpecahan. Seluruh masyarakat juga harus menjalin hubungan yang baik di setiap kondisi tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Dengan demikian, pemerintah tidak akan kewalahan dalam penanganan masalah hanya karena perbedaan di Indonesia menjadi sebuah konflik sosial.
Pluralisme memang merupakan keindahan yang bangsa Indonesia miliki. Jadi, tidak ada alasan untuk menjadikan perbedaan yang ada di Indonesia menjadi sebuah permasalahan yang akan menimbulkan perpecahan. Pluralisme di Indonesia adalah keragaman yang tidak akan pernah hilang dari bangsa Indonesia, karena keragaman yang Indonesia miliki adalah kunci utama ketertarikan warga Negara asing melirik Negara Indonesia. Yang paling utama, pluralisme memang tercipta untuk menyatukan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

What is Love?




Berbicara soal Cinta yang dalam bahasa Inggris disebut ‘Love’, pasti tidak asing lagi di telinga setiap manusia. Cinta itu indah. Cinta itu kebahagiaan. Cinta itu sempurna. Pengertian cinta bisa dibilang bersifat relatif karena sulit dibedakan batasan dan pengertiannya. Setiap orang pasti mempunyai pendapat yang berbeda mengenai Cinta.


Dalam Psikologi, Cinta dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :


1.      Cinta Karena Nafsu

Yaitu cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat seseorang sehingga perilaku seolah terjadi secara spontan untuk menjawab rangsangan emosi yang berlebihan.


2.      Cinta Pragmatis

yaitu cinta terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan duka, serta  adanya timbal balik.


3.      Cinta Altruistik

biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada batasnya.


Cinta adalah suatu perasaan yang positif yang pasti dialami oleh semua makhluk hidup.  Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut. Arti atau makna cinta sendiri sangat luas karena  objeknya sangat banyak, bisa berupa makhluk hidup bahkan benda mati dan emosi dari cinta kepada setiap objek pasti berbeda. Contoh-contoh cinta yaitu :

  • Cinta kepada Tuhan
  • Cinta alam atau lingkungan
  • Cinta orang tua dan keluarga
  • Cinta kepada lawan jenis atau pasangan hidup
  • Cinta terhadap pekerjaan yang dimiliki
  • Cinta atas diri sendiri atau narcissism
  • Cinta terhadap bangsa dan negara
  • Cinta terhadap teman-teman
  • Dan lain-lain

Ada yang disebut dengan Cinta Sejati, menurut saya cinta sejati hanya ada dalam dua kategori, yaitu cinta orang tua kepada anaknya dan cinta Tuhan kepada umatnya. Berbeda dengan istilah ‘jatuh cinta’, jatuh cinta biasanya cenderung terjadi pada seseorang dengan lawan jenisnya yaitu timbulnya rasa ketertarikan, nyaman, ingin tau tentang kehidupannya, dan rasa ingin memiliki. Ada juga istilah ‘cemburu’ dalam hal cinta, yaitu rasa takut kehilangan orang yang dicintai, tanda kurang percaya diri dan penghargaan diri.