KEUANGAN DALAM BISNIS
Sistem keuangan merupakan suatu rancangan yang paling penting
sekarang ini. Suatu usaha akan berjalan dengan baik bila system keuangan dan
akuntansinya lancer, tepat dan tertata dengan rapih.
Begitu juga ketika kita akan memulai usaha atau bisnis, melakukan
perencanaan sistem keuangan yang baik akan memberikan dampak yang sangat besar
ketika bisnis tersebut sudah berjalan dan seiring berjalannya usaha atau bisnis
kita maka akan terlihat pula apakah system keuangan yang telah kita persiapkan
tersebut memang sudah baik atau belum. Lebih gamblangnya lagi, bagus tidaknya
system keuangan kita akan terlihat dari bagus tidaknya cash flow bisnis yang
kita jalani
Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan
usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut. Apabila kita lihat
dari fungsinya, manajemen keuangan adalah suatu cara bagaimana mendapatkan dana
dan menggunakan dana dengan efektif dan efisien agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Fungsi manajemen keuangan dapat dibagi menjadi 2 yaitu untuk
mengatur panggunaan dana ( investasi ) dan untuk mengatur pemenuhan kebutuhan
dana ( pendanaan )
Fungsi pengaturan penggunaan dana, meliputi perencanaan dan pengendalian
dalam penggunaan harta, baik harta lancer maupun tetap. Meminimalisir
penggunaan dana secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingka
keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan dana atau dari hasil investasi
tersebut. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan dana (pendanaan), sangatlah
penting apabila untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang
minimal dan syarat – syarat yang menguntungkan dan tentu saja, hasil dari
pendanaan yang didapat tersebut harus digunakan secara efisien.
Segala pendanaan yang telah didapatkan tersebut pada nantinya akan
menentukan besar kecil modal perusahaan untuk memulai bisnis. Modal itu sendiri
terbagi menjadi 2 yaitu Modal Aktif dan Modal Pasif.
1. Modal
Aktif merupakan kegitana penggunaan dana atau kekayaan untuk
menginvestasikan dana pada berbagai aktiva, baik aktiva lancer maupun
tetap. Modal aktif dibagi menjadi 2 yaitu Modal aktif lancer dan modal aktif
tetap.
Modal aktiva lancar yaitu aktiva yang habis dalam satu kali perputaran
dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang
pendek ( umumnya kurang dari satu tahun ).
Modal aktiva tetap yaitu aktiva yang tahan lama yang tidak habis (
contohnya tanah, yang diatasnya didirikan bangunan pabrik ) atau yang secara
berangsur – angsur habis ( contohnya bangunan – bangunan pabrik, kendaraan –
kendaraan, perlengkapan – perlengkapan, dan lain – lain) turut serta dalam
proses produksi.
2. Sedangkan
modal pasif merupakankegiatan untuk mendapatkan sumber dana, baik sumber dana
internal maupun eksternal perusahaan.
Pentingnya Persiapan Pendanaan
Mempersiapkan pendanaan juga harus dilakukan secara matang karena ini
akan mempengaruhi cashflow bisnis baru kita untuk kedepannya. Beberapa point
yang perlu kita perhatikan adalah :
1. Tentukan
lamanya Break Event Point ( BEP )
Ketika kita baru memulai bisnis, tentu saja dalam neraca keuangan kita
tidak akan menunjukan adanya keuntungan yang kita hasilkan karena besarnya
modal yang harus kita keluarkan untuk memulai bisnis. Oleh karena itu, kita
harus menargetkan berapa lamakah bisnis kita ini kan mencapai break event point
atau balik modal.
2. Tentukan
target penjualan
Menentukan target penjualan, khusunya 3 bulan pertama, berguna agar kita
dapat memprediksi dan memperhitungkan besarnya biaya operasional yang harus
kita tanggung pada awal bisnis berjalan hingga penjualan tersebut dapat menutup
biaya operasional bisnis bahkan menghasilkan keuntungan.
3. Tentukan
besarnya dana untuk modal
Selanjutnya, ketika kita telah menentukan target penjualan, yang perlu
kita lakukan adalah memperhitungkan dana yang kita miliki untuk menutup biaya –
biaya operasional yang harus ditanggung oleh bisnis kita selama bisnis kita
belum mencapai break event point. Bisnis yang baru tentu tidak akan langsung
menghasilkan penjualan dan keuntungan yang bisa menutup biaya operasional
bisnis, oleh karena itu sangatlah penting kita mempersiapkan dana operasional
bisnis kita selama penjualan kita belum bisa menutup biaya yang ada.
Tidak jarang, pebisnis yang baru saja memulai bisnisnya menemui
kegagalan, berikut beberapa penyebab kegagalan usaha yang berkatian dengan
pengaturan keuangan bisnis adalah :
1. Menghabiskan
terlalu banyak modal.
Seperti sudah disinggung pada awal pembicaraan, bahwa penggunaan modal
sebaiknya dilakukan seefisien mungkin. Selama tahap awal pengembangan bisnis,
kita akan cenderung dipenuhi dengan modal. Lakukan filterisasi dan buat
prioritas dan hindari kesalahan biaya mahal yang tidak perlu. Perencanaan
keuangan yang buruk, kesalahan manajemen dana atau pengeluaran anggaran adalah
penyebab umum kegagalan bisnis
2. Tidak
membelanjakan uang dengan bijaksana.
Hal
pertama yang perlu kita ketahui dalam peraturan utamanya usaha adalah uang
melahirkan uang. Adakalanya Anda menghabiskan uang untuk menghasilkan uang
dengan kata lain kita melakukan investasi dengan mengeluarkan dana yang besar
untuk mendapatkan dana atau uang yang sekian kalil lipat lebih besar dari
investasi. Misalnya, untuk mendapatkan nasihat pemasaran ( bila kita
belum banyak memiliki pengalaman dalam dunia praktisi pemasaran) , kita harus
menyewa atau menemui ahli strategi pemasaran atau mengikuti seminar atau
workshop pemasaran.
Sebagai
latihan awal bagi seseorang yang ingin memulai membuka usaha dan memulai bisnis
adalah dengan cara memulai mengatur keuangan keuangan pribadi. Kuncinya adalah
bagaimana komitmen kita mendisiplinkan diri untuk membuat laporan keuangan
pribadi dan mengatur keuangan pribadi kita. Apabila hal ini sudah terbentuk,
tentu akan membuat lebih mudah untuk kita ketika akan kita terapkan dalam dunia
bisnis.
SUMBER : PENGUSAHAMUSLIM.COM