GNP Dalam
Bisnis
William J. Stanton, Michael J.
Etzel & Bruche J. Walker (1991), Fundamentals Of Marketing 9th Edition . Mc
Graw-Hill, Inc. USA mengatakan bahwa :
“The Gross National Product (GNP) is the
total dollar value of all final goods and services produced for consumption in
society during a particular time period. Its rise or fall measures economic
activity based on the labor and production output within a country. The figures
used to assemble data include the manufacture of tangible goods such as cars,
furniture, and bread, and the provision of services used in daily living such
as education, health care, and auto repair. Intermediate services used in the
production of the final product are not separated since they are reflected in
the final price of the goods or service. The GNP does include allowances for
depreciation and indirect business taxes such as those on sales and property.
Produk Nasional Bruto (Gross National
Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan
jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada atau bekerja diluar
negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja didalam
negeri, tidak termasuk GNP.
Produk Nasional Bruto (GNP) merupakan
pendapatan nasional yang dihitung dengan mengeluarkan faktor pendapatan dari
warganegara asing yang berdomisili di negara tersebut dan hanya menghitung
nilai barang dan jasa yang hanya dihasilkan oleh orang yang berkewarganegaraan
negara tersebut saja. Dalam perhitungan, istilah ini lebih sering digunakan
karena dapat menggambarkan dengan jelas prestasi ekonomi negara yang
bersangkutan tanpa pengaruh dari pihak asing (dalam bentuk penanaman modal
asing).
Perlu dibedakan GNP dari NNP (Net
National Product) atau produk nasional neto, dimana NNP oleh banyak orang
dianggap lebih tepat untuk menggambarkan kondisi perekonomian nasional karena
mengeluarkan faktor penggantian modal (depresiasi) dalam perhitungannya. Jadi
Pendapatan Nasional Neto (NNP) adalah pendapatan nasional yang hanya
memperhitungkan investasi neto (nilai investasi bersih setelah dikurangi
depresiasi dari aktiva investasi)
Meskipun periode
waktu yang biasa digunakan untuk menghitung GNP adalah tahun kalender,
perkiraan GNP juga disiapkan oleh Departemen Perdagangan atas dasar kuartalan.
Bila kita amati
definisi GNP lebih dekat, akan ditemukan sejumlah istilah pertama, yaitu nilai
pasar (market value) yang menyatakan bahwa agregasi dari
berbagai barang dan jasa ke dalam suatu totalitas diperoleh dengan menilai
setiap barang dan jasa pada nilai pasarnya, kemudian uang ini dijumlahkan.
Kedua, megukur nilai produksi baru yaitu keluasan yang dihasilkan selama
periode perhitungan. Ketiga, GNP hanya mencakup barang-barang jadi dan
jasa-jasa.
Berikut ini beberapa kekurangan GNP
sebagai tolak ukur kesejahteraan:
· Ada
sejumlah besar kegiatan yang sebenarnya termasuk produktif tetapi tidak ikut
diperhitungkan.
Contoh: pekerjaan para ibu di rumah yang
jelas merupakan kegiatan produktif tetapi tidak ikut dihitung dalam GNP.
· GNP
adalah alat ukur yang bersifat kuantitatif yang tidak mencerminkan perbaikan
dalam kualitas hidup.
Contoh: bila kemajuan teknik produksi
menyebakan suatu barang dapat dihasilkan dengan harga yang lebih murah, namun
angka GNP menjadi merosot.
· GNP
hanya mengukur volume produksi tetapi tidak mengatakan apa-apa tentang
bagaimana pembagian hasil di antara para warga masyarakat dan tidak
menunjukkan apa-apa tentang komposisi hasil produksi.
Contoh: produksi barang-barang mewah
yang mahal sangat menaikkan angka GNP, sedangkan rakyat banyak pula yang
kekurangan atas barang-barang kebutuhan hidup pokok seperti beras, gula, dan
obat-obatan yang harus di impor.
· Kenaikan
dalam GNP ada beberapa efek samping seperti pencemaran udara atau lingkungan,
kebisingan, penggundulan hutan, dan erosi yang tidak dikurangkan dari nilai GNP
sebagai biaya.
Contoh: penebangan hutan menyebabkan
erosi dan banjir, bila pemerintah mengeluarkan uang banyak untuk menanggulangi
banjir. Biaya tersebut dihitung dalam GNP tetapi penggundulan tidak
dikurangkan.
Kesimpulannya, GNB atau Produk
Nasional Bruto adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara selama satu tahun, termasuk juga warga negara yang berada
di luar negeri tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar