Minggu, 19 Juni 2016

KEUANGAN DALAM BISNIS

KEUANGAN DALAM BISNIS

Sistem keuangan merupakan suatu rancangan yang paling penting sekarang ini. Suatu usaha akan berjalan dengan baik bila system keuangan dan akuntansinya lancer, tepat dan tertata dengan rapih. 
Begitu juga ketika kita akan memulai usaha atau bisnis, melakukan perencanaan sistem keuangan yang baik akan memberikan dampak yang sangat besar ketika bisnis tersebut sudah berjalan dan seiring berjalannya usaha atau bisnis kita maka akan terlihat pula apakah system keuangan yang telah kita persiapkan tersebut memang sudah baik atau belum. Lebih gamblangnya lagi, bagus tidaknya system keuangan kita akan terlihat dari bagus tidaknya cash flow bisnis yang kita jalani
Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut. Apabila kita lihat dari fungsinya, manajemen keuangan adalah suatu cara bagaimana mendapatkan dana dan menggunakan dana dengan efektif dan efisien agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Fungsi manajemen keuangan dapat dibagi menjadi 2 yaitu untuk mengatur panggunaan dana ( investasi ) dan untuk mengatur pemenuhan kebutuhan dana ( pendanaan )
Fungsi pengaturan penggunaan dana, meliputi perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan harta, baik harta lancer maupun tetap. Meminimalisir penggunaan dana secara langsung akan menentukan besar kecilnya tingka keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan dana atau dari hasil investasi tersebut. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan dana (pendanaan), sangatlah penting apabila untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat – syarat yang menguntungkan dan tentu saja, hasil dari pendanaan yang didapat tersebut harus digunakan secara efisien.
Segala pendanaan yang telah didapatkan tersebut pada nantinya akan menentukan besar kecil modal perusahaan untuk memulai bisnis. Modal itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Modal Aktif dan Modal Pasif. 
1. Modal Aktif merupakan kegitana penggunaan dana  atau kekayaan untuk  menginvestasikan dana pada berbagai aktiva, baik aktiva lancer maupun tetap. Modal aktif dibagi menjadi 2 yaitu Modal aktif lancer dan modal aktif tetap. 
Modal aktiva lancar yaitu aktiva yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang pendek ( umumnya kurang dari satu tahun ). 
Modal aktiva tetap yaitu aktiva yang tahan lama yang tidak habis ( contohnya tanah, yang diatasnya didirikan bangunan pabrik ) atau yang secara berangsur – angsur habis ( contohnya bangunan – bangunan pabrik, kendaraan – kendaraan, perlengkapan – perlengkapan, dan lain – lain) turut serta dalam proses produksi. 
2. Sedangkan modal pasif merupakankegiatan untuk mendapatkan sumber dana, baik sumber dana internal maupun eksternal perusahaan.
Pentingnya Persiapan Pendanaan
Mempersiapkan pendanaan juga harus dilakukan secara matang karena ini akan mempengaruhi cashflow bisnis baru kita untuk kedepannya. Beberapa point yang perlu kita perhatikan adalah :
1. Tentukan lamanya Break Event Point ( BEP )
Ketika kita baru memulai bisnis, tentu saja dalam neraca keuangan kita tidak akan menunjukan adanya keuntungan yang kita hasilkan karena besarnya modal yang harus kita keluarkan untuk memulai bisnis. Oleh karena itu, kita harus menargetkan berapa lamakah bisnis kita ini kan mencapai break event point atau balik modal.
2. Tentukan target penjualan
Menentukan target penjualan, khusunya 3 bulan pertama, berguna agar kita dapat memprediksi dan memperhitungkan besarnya biaya operasional yang harus kita tanggung pada awal bisnis berjalan hingga penjualan tersebut dapat menutup biaya operasional bisnis bahkan menghasilkan keuntungan.
3. Tentukan besarnya dana untuk modal
Selanjutnya, ketika kita telah menentukan target penjualan, yang perlu kita lakukan adalah memperhitungkan dana yang kita miliki untuk menutup biaya – biaya operasional yang harus ditanggung oleh bisnis kita selama bisnis kita belum mencapai break event point. Bisnis yang baru tentu tidak akan langsung menghasilkan penjualan dan keuntungan yang bisa menutup biaya operasional bisnis, oleh karena itu sangatlah penting kita mempersiapkan dana operasional bisnis kita selama penjualan kita belum bisa menutup biaya yang ada.
Tidak jarang, pebisnis yang baru saja memulai bisnisnya menemui kegagalan, berikut beberapa penyebab kegagalan usaha yang berkatian dengan pengaturan keuangan bisnis adalah  :
1. Menghabiskan terlalu banyak modal.
Seperti sudah disinggung pada awal pembicaraan, bahwa penggunaan modal sebaiknya dilakukan seefisien mungkin. Selama tahap awal pengembangan bisnis, kita akan cenderung dipenuhi dengan modal. Lakukan filterisasi dan buat prioritas dan hindari kesalahan biaya mahal yang tidak perlu. Perencanaan keuangan yang buruk, kesalahan manajemen dana atau pengeluaran anggaran adalah penyebab umum kegagalan bisnis
2. Tidak membelanjakan uang dengan bijaksana.
Hal pertama yang perlu kita ketahui dalam peraturan utamanya usaha adalah uang melahirkan uang. Adakalanya Anda menghabiskan uang untuk menghasilkan uang dengan kata lain kita melakukan investasi dengan mengeluarkan dana yang besar untuk mendapatkan dana atau uang yang sekian kalil lipat lebih besar dari investasi.  Misalnya, untuk mendapatkan nasihat pemasaran ( bila kita belum banyak memiliki pengalaman dalam dunia praktisi pemasaran) , kita harus menyewa atau menemui ahli strategi pemasaran atau mengikuti seminar atau workshop pemasaran. 

Sebagai latihan awal bagi seseorang yang ingin memulai membuka usaha dan memulai bisnis adalah dengan cara memulai mengatur keuangan keuangan pribadi. Kuncinya adalah bagaimana komitmen kita mendisiplinkan diri untuk membuat laporan keuangan pribadi dan mengatur keuangan pribadi kita. Apabila hal ini sudah terbentuk, tentu akan membuat lebih mudah untuk kita ketika akan kita terapkan dalam dunia bisnis. 

SUMBER : PENGUSAHAMUSLIM.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar